Banyak orang mengira mereka sudah berbisnis hanya karena berjualan, padahal cara mainnya masih seperti pedagang biasa. Biar nggak salah paham, yuk bahas perbedaan antara pedagang dan pebisnis.

Coba cek diri sendiri, kamu masuk kategori yang mana?

  1.  Pedagang cari untung cepat, pebisnis bangun sistem.
    – Pedagang beli kelapa, lalu menjualnya dengan harga sedikit lebih mahal agar dapat untung cepat. Kalau laku, dia untung; kalau nggak laku, dia rugi.
    – Pebisnis berpikir lebih jauh. Kelapa bisa diolah jadi es kelapa, santan, minyak kelapa, atau dijual ke restoran dengan harga lebih tinggi. Dia bisa kerja sama dengan supplier untuk mendapatkan harga lebih murah, bahkan membangun brand kelapa sehat yang bisa dijual lebih premium.
  2. Pedagang jual barang, pebisnis bikin strategi.
    – Pedagang hari ini jual baju, besok jual sepatu, lusa jual gadget. Yang penting laku.
    – Pebisnis fokus membangun brand fashion, supaya orang selalu ingat dengan produknya.
  3.  Pedagang jualan sekali, pebisnis bangun hubungan jangka panjang.
    – Itulah kenapa ada toko online yang jualannya biasa saja, tapi laris karena punya brand yang kuat.
    – Contoh gampang: banyak orang jualan ayam goreng, tapi kenapa KFC selalu menang? Karena mereka membangun brand, bukan sekadar jual ayam goreng.
    – Ada coffee shop yang selalu penuh walaupun harganya mahal, karena mereka menciptakan komunitas pelanggan yang loyal, bukan cuma jual kopi.

Jadi, kamu masih jadi pedagang yang kejar untung harian, atau sudah mulai jadi pebisnis yang membangun sistem?

Nggak ada yang salah dengan jadi pedagang. Tapi kalau mau naik level, kamu harus mulai berpikir bagaimana membangun bisnis yang bisa bertahan jangka panjang.

Menurut kamu, bagian mana yang paling susah buat naik dari pedagang ke pebisnis?

By Lucey

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *